A.HAKIKAT PEMASARAN
Pemasaran adalah sistem pertukaran .
1.aspek aspek yang dikenal dalam pemasaran orientasi dasar pemasaran terletak pada pertanyan apakah produk yang di buat oleh produsen dapat memenuhi kebutuhan konsumen .dari orientasi dasar tersebut,kita dapat bagian bagian dari orientasi.
A.ORIENTAISI PADA PRODUK
B.ORIENTASI PADA PENJUAL
C.ORIENTASI PADA PRODUKSI
D.ORIENTASI PADA PEMASARAN
E.ORIENTASI PADA KOSUMEN
F..ORIENTASI PADA PERUSAHAN
G.KERJASAMA YANG SAMA SAMA MENGUNTUNGKAN
2.ELEMEN DALAM PEMASARAN
Pada tahun 1960-an,profesor jerome e mcarthy membuat rumsan 4 elemen marketing mix yang terdiri dari.
A.produk
B.harga(pricing)
C.distribusi(placement)
d.promosi
3.LINGKUNGAN PEMASARAN
lingkungan pemasaran suatu perusaha terdiri dari 3 macam,seperti
A.lingkungan makro
B.lingkungan mikro
4.STRATEGI PEMASARAN
berikut adalah hak - hak yang patut diperhatikan dalam penerapan strategi pemasaran
A.perencanan pemasaran
B.bauran pemasaran (marketing mix)
5.PERAN IKLAN DALAM PEMASARAN
koetler (1999)menyatakan bahwa iklan adalah segala macam bentuk penyajian dan promosi ide barang atau jasa non personal yang dibayar oleh seponsor tertentu.
iklan sangat penting karena memiliki fungsi komnikasi yang kritis ,yaitu
A.membujuk
B.mengingatkan
C.menginformasikan
D.memberikan nilai tambah
E.mendukung usaha promosi lainnya
6.SYARAT IKLAN
agar dapat dikatakan sebagai iklan yang baik ,iklan memiliki syarat syarat sebagai berikut .
A.objektif dan jujur
B.jelas dan mudah dipahami
C.tidak menyinggung pihak lain
D.menarik perhatian orang banyak .
7.JENIS JENIS IKLAN
A.iklan cetak
B..iklan advertorial
C..iklan display
D..iklan elektronik
8.pemasangn pada industri perangkat keras
industri perangakat keras adalah industri yang mengalami perubahan cepat dan siklus hidup produk pendek.
1.STARATEGI PEMSARAN DALAM PRODUK PERANGKAT KERAS
A.memanfatkan program afliasi
B.metode drop skip
C.metode pasar promosi
2.MEDIA MEDIA PEMASARAN DALAM PRODUK PERANGKAT KERAS
A.nawala
B.katalog
C.pemasaran melaluli mesin pencarian
3.EVALUASI PEMILIHAN MEDIA PROMOSI PADA USAHA PERANGKAT KERAS
pertimbangan penentuan media iklan harus berdasarkan media pada.
A.jenis produk
B.pesaing usaha
berikut ad
adalah jenis jenis evaluasi dalam memilih media iklan .
A.evaluasi berbasis standar promosi
B.evaluasi berbasis pola efek pengaruh
C.evaluasi berbasis metodologi.
HIDAYAT SCOUT'S
Minggu, 10 November 2019
BAB 3 PENGUJIAN PRODUK PERANGKAT KERAS
A. pengujian produk
pengujian produk merupakan bagian dari aspek pengembangan produk. pengujian produk juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kelayakan produk dimata konsumen.
1.Tujuan pengujian produk
pengujian produk dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu, seperti:
a.memastikan bahwa persayaratan spesifikasi ,regulasi,dan kontrak produk dapat terpenuhi.
b.memutuskan apakah produk tersebut sudah berjalan dijalur yang semestinya.
c.alat demonstrasi produk
d.menetapkan kesesuaian produk terhadap penggunanan akhir.
e.menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk.
f.menyediakan informasi perbandingan dengan produk-produk lain.
g.upaya menciptakan produk yang bias dipertanggung jawabkan secara hukum.
h.membantu memecahkan masalah terhadap kendala produk.
i.menentukan potensi penghematan dalam produksi suatu produk
2.Keuntungan dan kerugian pengujian produk
a.keuntungan pengujian produk
berikut adalah keuntungan dalam pengujian produk.
1)menjajal strategi pemasaran
2)memberikan informasi mengenai produk
3)sebagai upaya untuk mengatur strategi merek.
4)membantu produsen mencermati kesalahan
b. kerugian pengujian produk
berikut adalah risiko dan potensi kerugian dalam melakukan pengujian produk
1)pengujian produk cenderung dapat membuat perusahaan membayar biaya ekstra
2)permasalahan-permasalahan dalam penerpan pengujian produk
3.pihak-pihak yang berperan dalam pengujian produk perangkat keras
berikut adalah pihak-pihak yang berperan dalam pengujian produk.
a.pemerintahan
b.perusahan
4.konsep benchmarking pada pengujian perangkat keras benchmark atau benchmarking merupakan tindakan pengujian sebuah komputer dengan cara menjalankan beberapa program ,kumpulan program,atau operasi lain yang bertujuan untuk mengetahui perfomansi dari komputer tersebut.secara umum proses benchmarking biasanya terdiri dari enam langkah, yaitu:
a.menentukan apa yang akan di benchmark
b.menetukan apa yang akan diukur
c.menentukan kepada siapa akan dilakukan benchmark
d.pengumpulan data/kunjungan
e.analisis data
f.meneruskan tujuan dan rencana tindakan
5.Pengujian ketahanan dalam Perangkat Keras
Ketahanan produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan kegiatan seperti yang diinginkan oleh konsumen tanpa kegagalan dan sesuai dengan batas performa suatu produk.Berikut adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengujian ketahanan produk.
a.pengujian atas persyaratan dan batasan produk
b.deskripsi material,komponen,dan proses manufaktur
c.pengujian performa
d.penilaian ketahanan
B.Standarisasi dalam Kaitannya dengan Pengujian Perangkat Keras
1.Pengertian Standarisasi
Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam memproduksi sesusatu.Standarisasi juga merupakan proses pembentukan standar teknis,yang bisa menjadi standar spesifikasi,standar cara uji,standar definisi,prosedur standar(atau praktik),dan lain-lain.
2.Proses standarisasi
proses standardisasi meliputi proses perencanan kegiatan dan fungsi untuk mempersiapkan seperangkat rencana dan isntruksi untuk menghasilkan bagian-bagian dalam sebuah produk.
3.standardisasi produk perangakat keras dan lunak diatur dalam dokumen bernama IT hadware and software dan iso.
a,IT hadware and software standarts
IT hadware and software standarts adalah dokumen yang berisis tentang spesifikasi apa saja yang wajib ada pada suatu produk perangkat keras dan lunak.
b.iso gool adalah keluarga dari sistem standar manajemen mutu yang dirancang untuk membantu organisasi dalam memastikan bahwa organisasi dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan stake holden nya serta dapat memenuhi persayaratan perundangan,hukum,dan peraturan yang terkait dengan produk atau jasanya
pengujian produk merupakan bagian dari aspek pengembangan produk. pengujian produk juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kelayakan produk dimata konsumen.
1.Tujuan pengujian produk
pengujian produk dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu, seperti:
a.memastikan bahwa persayaratan spesifikasi ,regulasi,dan kontrak produk dapat terpenuhi.
b.memutuskan apakah produk tersebut sudah berjalan dijalur yang semestinya.
c.alat demonstrasi produk
d.menetapkan kesesuaian produk terhadap penggunanan akhir.
e.menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk.
f.menyediakan informasi perbandingan dengan produk-produk lain.
g.upaya menciptakan produk yang bias dipertanggung jawabkan secara hukum.
h.membantu memecahkan masalah terhadap kendala produk.
i.menentukan potensi penghematan dalam produksi suatu produk
2.Keuntungan dan kerugian pengujian produk
a.keuntungan pengujian produk
berikut adalah keuntungan dalam pengujian produk.
1)menjajal strategi pemasaran
2)memberikan informasi mengenai produk
3)sebagai upaya untuk mengatur strategi merek.
4)membantu produsen mencermati kesalahan
b. kerugian pengujian produk
berikut adalah risiko dan potensi kerugian dalam melakukan pengujian produk
1)pengujian produk cenderung dapat membuat perusahaan membayar biaya ekstra
2)permasalahan-permasalahan dalam penerpan pengujian produk
3.pihak-pihak yang berperan dalam pengujian produk perangkat keras
berikut adalah pihak-pihak yang berperan dalam pengujian produk.
a.pemerintahan
b.perusahan
4.konsep benchmarking pada pengujian perangkat keras benchmark atau benchmarking merupakan tindakan pengujian sebuah komputer dengan cara menjalankan beberapa program ,kumpulan program,atau operasi lain yang bertujuan untuk mengetahui perfomansi dari komputer tersebut.secara umum proses benchmarking biasanya terdiri dari enam langkah, yaitu:
a.menentukan apa yang akan di benchmark
b.menetukan apa yang akan diukur
c.menentukan kepada siapa akan dilakukan benchmark
d.pengumpulan data/kunjungan
e.analisis data
f.meneruskan tujuan dan rencana tindakan
5.Pengujian ketahanan dalam Perangkat Keras
Ketahanan produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan kegiatan seperti yang diinginkan oleh konsumen tanpa kegagalan dan sesuai dengan batas performa suatu produk.Berikut adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengujian ketahanan produk.
a.pengujian atas persyaratan dan batasan produk
b.deskripsi material,komponen,dan proses manufaktur
c.pengujian performa
d.penilaian ketahanan
B.Standarisasi dalam Kaitannya dengan Pengujian Perangkat Keras
1.Pengertian Standarisasi
Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam memproduksi sesusatu.Standarisasi juga merupakan proses pembentukan standar teknis,yang bisa menjadi standar spesifikasi,standar cara uji,standar definisi,prosedur standar(atau praktik),dan lain-lain.
2.Proses standarisasi
proses standardisasi meliputi proses perencanan kegiatan dan fungsi untuk mempersiapkan seperangkat rencana dan isntruksi untuk menghasilkan bagian-bagian dalam sebuah produk.
3.standardisasi produk perangakat keras dan lunak diatur dalam dokumen bernama IT hadware and software dan iso.
a,IT hadware and software standarts
IT hadware and software standarts adalah dokumen yang berisis tentang spesifikasi apa saja yang wajib ada pada suatu produk perangkat keras dan lunak.
b.iso gool adalah keluarga dari sistem standar manajemen mutu yang dirancang untuk membantu organisasi dalam memastikan bahwa organisasi dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan stake holden nya serta dapat memenuhi persayaratan perundangan,hukum,dan peraturan yang terkait dengan produk atau jasanya
Rabu, 09 Oktober 2019
BAB 2 PERAKITAN PRODUK PERANGKAT KERAS
Bab 2 Perakitan Produk Perangkat Keras
A.Konsep Lini Perakitan
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu.
1.Prinsip Perakitan
Perakitan atau nlazim dinamakan dengan assembly line adalah proses manufakturing dimana setiap bagian disusun berdasarkan bagian urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat dari pada metode manufakturing yang biasa.Prinsip assembly line yang dikemukakan oleh Hendy Ford sebagai berikut :
a.Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan /operasional sehingga setiap bagian /komponen dapat dipasang secara berurutan sampai dengan proses akhir,dan
b.Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman sehingga pekerja dapat secara mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di atas konveyor.
Manfaat –manfaat metode perakitan sebagai berikut.
a.Pekerja tidak perlu mengangkat beban berat.
b.Tidak ada posisi membungkuk yang menyebabkan kelelahan fisik pekerja.
c.Tidak memerlukan pelatihan khusus dalam penggunaan assembly line.
d.Pekerjaan yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang.
e.Manfaat lainnya adalah peningkatan produktifitas yang cukup signifikan sehingga Hennry Ford dapat menaikkan upah per hari pekerja.
2.Jenis Perakitan
Ada beberapa jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri,hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan.Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan ,yaitu :
a.Perakitan Manual
Perakitan manual adalah perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konfensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifika atau khusus.
b.Perakitan otomatis
Perakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis,seperti elektronik,mekanik,gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik) dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan,yaitu :
a.Produk Tunggal
bProduk Seri
3.Faktor yang memengaruhi kegiatan perakitan
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi lini perakitan,terutama pada produk yang berkaitan dengan perangkat keras.
a.Jenis bahan yang mengalami perakitan.
b.Kekuatan yang dibutuhkan.
c.Pemilihan metode penyambungan.
d.Pemilihan metode penguatan.
e.Penggunaan alat bantu perakitan.
f.Toleransi
g.Bentuk/tampilan
h.Ergonomis.
i.Finising.
4.Metode-metode dalam perakitan
Metode-metode tersebut ,yaitu :
a.Metode perakitan yang dapat ditukar.
b.Perakitan dengan pemilihan.
c.Perakitan secara individual.
5.Desain untuk Manufaktur
a.Perinsip dasar desain untuk Manufaktur.
b.Tahapan dalam design for manufacturing.
B.Proses perakitan produk hardware
Proses manufactur perangkat keras adalah proses yang memiliki banyak langkah dan tingkatan,mulai dari konsep sampai produksi massal.Berbagai perusahaan perangkat keras menamai proses produksi pada produk perangkat keras dengan nama berbeda-beda.Namun,semua nama tersebut dapat di kerucutkan menjadi proses-proses berikut.
1.Tooling.
2.EVT
3.DVT
4.PVT
C.Line Balancing
Line Balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antar proses secara berimbang sehingga tidak ada proses yang idle akibat terlalu lama menunggu keluarnya produk dari proses sebelumnya.Adapun tujuan utama dalam menyusun line balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap stasiun kerja.
1.Tujuan penyeimbangan lintasan
2.Istilah dalam line balancing
3.Metode penyeimbangan lintasan perakitan
4.Metode waktu operasi terpanjang (Large Candidate Rules)
5.Pengukuran kerja.
Kamis, 05 September 2019
PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PRODUK PERANGKAT KERASA. KONSEP UMUM PRODUKSI MASSA
A. KONSEP UMUM PRODUKSI MASSAl
Produksi massal dikenal juga dengan istilah produksi mengalir atau produksi terus-menerus adalah produksi yang dibuat dalam jumlah besar. Termasuk di dalam produksi massal adalah kegiatan perakitan produk. Bersama dengan produksi kelompok besar dan produksi unit, produksi massal adalah salah satu dari tiga metode produksi.
lstilah produksi massal pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 lewat artikel yang ditulis di Encyclopediae Britannica. Artikel tersebut ditulis oleh seseorang yang bekerja di perusahaan Ford Motor. Sebelumnya, Koran The New York Times menggunakan istilah "Produksi Massal (Mass Production)" di dalam judul berita utamanya.
Konsep produksi massal dapat dijumpai di berbagai jenis produk, mulai dari makanan, air mineral sampai perakitan (kendaraan bermotor dan peralatan rumah tangga).
Produksi massal adalah aspek yang dapat menjangkau berbagai macam area ilmu. Namun, kita dapat membedakan produksi massal dengan produksi kerajinan atau industri rumahan. Aspek-aspek dalam produksi massal seperti lini produksi dan standardisasi ukuran telah lama ada bahkan sebelum era revolusi industri. Namun, adanya era revolusi industri yang
menandai terciptanya mesin-mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia telah membuka jalan bagi manusia dalam melangsungkan produksi massal dalam waktu singkat.
A. SEJARAH PRODUKSI MASSAL PRODUK PERANGKAT KERAS
Dalam bagian ini, kita akan membahas mengenai sejarah produksi massal perangkat keras, yakni perangkat keras komputer. Pada tahun 1953, IBM Endicott yang berlokasi di New York mengumumkan produk bernama IBM 650. IBM 650 merupakan produk perangkat keras komputer yang pertama kali diproduksi secara massal. Antara 1953-1962, sebanyak 2000 sistem telah dihasilkan untuk meningkatkan performa IBM 650.
IBM 650 telah membawa bidang komputer ke dalam tingkatan yang lebih tinggi. Selain itu, IBM 650 memiliki ketahanan yang tidak dimiliki oleh computer-komputer produksi sebelumnya. Pada produk IBM 650, komputer akan mengulang kembali proses jika terdapat error di dalam sistem. Fitur tersebut pada zaman dahulu dianggap sebagai fitur yang baru, karena pada produk sebelumnya pengguna harus mematikan komputer sccara paksa jika terjadi error.
Pada waktu peluncuran IBM 650, pihak IBM mengatakan bahwa produk tersebut akan membuat perdagangan akan beralih ke konsep penyimpanan data.
Pada awalnya, IBM 650 diproduksi akan terjual hanya 50 unit. Tetapi pada tahun 1955, IBM 650 sudah terjual hingga 75 unit dan pihak IBM diminta untuk menambah kapasitas produksi hingga 700 buah yang mana jumlah tersebut akan habis hanya dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang. Jika dihitung secara keseluruhan, hampir 2000 IBM 650
diproduksi pada tahun 1960-an. Sebagai catatan, pada masa itu, pabrik komputer lain tidak ada yang memproduksi sebanyak itu.
B. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PRODUKSI MASSAL
Berikut adalah uraian mengenai keuntungan dan kerugian dalam penerapan teknologi massal.
1. Keuntungan
Berikut adalah keuntungan dalam melakukan proses produksi massal.
a. Produksi massa adalah proses otomatis, yakni hanya dijalankan oleh mesin.
b. Menekan biaya pengeluara untuk pcgawai.
c. Tingkat produksi menjadi meningkat.
d. Banyak modal yang dapat ditingkatkan dengan mengurangi beban biaya pegawai.
2. Kerugian
Berikut adalah kegiatan produksi massal yang dapat merugikan.
a. Mesin untuk produksi massal biasanya berharga mahal.
b. Karena sifatnya yang berulang-ulang, maka pekerja akan kehilangan rasa semangat.
c. Merupakan produksi yang dianggap kurang fleksibel.
d. Jika ada salah satu bagian yang rusak, maka divisi lain harus berhenti sampai mesin tersebut diperbaiki lagi.
C. PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk di antaranya ekstensi produk atau perbaikan,distribusi, penambahan harga, dan promosi.
Kesuksesan ekonomi produk massal suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan setiap elemen perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi
lebih kecil. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun, laba sering kali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.
Terdapat 5 indikator yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan memengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.
2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
3. Waktu Pengembangan Produk
Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan
Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
1. Hubungan antara Perencanaan dengan Control Produksi
Perencanaan produksi adalah iirngsi manajerial yang berhubungan dengan masalah-masalah berikut.
a. Apa yang diperlukan dalam fasilitas produksi.
b. Cara rnembagi alat-alat produksi agar dapat digunakan dalarn proses produksi.
c. Cara agar alat-alat produksi tersebut dapat rnembuat produk yang diinginkan dan dalam jumlah yang diinginkan.
Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dangan 2 aspek, yaitu :
a. Aspek penjadwalan dan perencanaan tugas.
b. Aspek tata letak atau hubungan antar sumber daya.
Perencanaan produksi bersifat dinamis. Artinya, perencanaan produksi selalu berubah-ubah sesuai dengan adanya perubahan rencana yang mungkin terjadi.
Di sisi lain, kontrol produksi adalah mekanisme untuk mengawasi agar produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana. Kontrol produksi memiliki fungsi-fungsi penting, di antaranya:
a. Menjaga agar proses produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana.
b. Mengamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangan-kekurangannya.
c. Menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahan-kesalahannya.
d. Mengambil langkah langsung untuk mcngoreksi kesa1ahan- kesalahan yang ada pada proses produksi.
e. Meneruskan laporan kontrol produksi kepada bagian perencanaan untuk ditindaklanjuti.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah bagian yang menunjukkan hubungan antara perencanaan produksi dcngan kontrol produksi.
2. Fase dalam Perencanaan Produk
a. Mengidentifikasi Peluang
Peluang produk bisa diperolch melalui 4 cara, yaitu:
1. Produk bam.
2. Tumnan dari produk yang sudah ada. \
3. Perbaikan produk yang sudah ada.
4. Produk yang pada dasarnya baru.
Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada.
2. Analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing.
3. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis.
4. Adanya kecendrungan dalam gaya hidup, demograsi dan tcknologi.
b. Mcngevaluasi dan Memprioritaskan Proyek
Empat perspcktif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi produk baru yaitu:
1. Strategi bersaing
Strategi bersaing merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk dengan memerhatikan para pesaing usaha. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang. Pada umumnya perusahaan melakukan diskusi pada tingkat manajemen untuk membahas strategi dalam menghadapi persaingan usaha. Beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan yaitu:
a. Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi.
b. Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya.
c. Fokus pelanggan.
d. Produk tiruan.
2. Segmentasi pasar
Pembagian pasar ke dalam segmen membuat perusahaan dapat memetakan selera pelanggan terhadap suatu produk. Selain itu, pcrusahaan juga akan mampu melihat perkembangan produk pesaingnya. Pemetaan produl-produk pesaing dan milik sendiri ke dalam segmen-segmen akan membantu perusahaan dalam memperkirakan kelemahan produknya dan mampu memanfaatkan kelemahan produk pesaingnya.
3. Perkembangan teknologi
Pada perusahaan dengan produk berupa teknologi, keputusan perencanaan yang utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam kegiatan produksi massal.
4. Perencanaan platform produk
Platform produk yang bagus dapat menjadi dasar dalam membuat produk turunan yang mampu memenuhi selera pasar. Kcputusan mengenai platform produk berkaitan erat dengan usaha pengembangan produk serta implemcntasi tcknologi
dalam mcmbuat suatu produk. Untuk monjcmbatani antara implementasi teknologi dengan perencanaan dan pengcmbangan produk, maka perusahaan biasa menggunakan peta jalur teknologi. Peta jalur teknologi merupakan cara untuk menunjukkan perkiraan penggunaan teknolegi di masa depan dan teknologi apa yang cendrung dipakai oleh pasar.
5. Evaluasi peluang produk baru
Evaluasi produk dilakukan berdasarkan aspek-aspek berikut.
a. Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata).
b. Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).
c. Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya).
d. Pengetahuan perusahaan mengenai pasar.
e. Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi.
f. Kesesuaian dengan produk perusahaan lain.
g. Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.
6. Menyeimbangkan portofolio pemetaan pengembangan
Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi-dimensi yang berguna, sehingga manajet akan mempertimbangkan dampak atas kepuassan perencanaan produk. Pendekatan pemetaan yang dikemukakan oleh Coopcr ct al (1998) melibatkan dimensi seperti risiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar, dan sebagainya.
a. Pengalukasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu
Aspek pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu terbagi menjadi aspek-aspek berikut.
1. Pengelolaan sumber daya
Perencanaan produk secara mendalam dan menyeluruh akan membantu perusahaan dalam menggunakan sumber daya secara efisien. Perusahaan akan membuat produk yang benar-benar mampu menyerap kebutuhan pasar dengan sumber daya yang sudah dianggarkan.
2. Penentuan waktu pmyck
Penentuan waktu dan urutan pmyck harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut.
a. Penentuan waktu pengenalan produk.
b. Kesiapan teknologi.
c. Kesiapan pasar.
d. Persaingan dalam penawaran produk.
b. Penyelesaian Perencanaan Proyek Pendahuluan
Tahap penyelesaian perencanaan dilakukan setelah suatu proyek disetujui, tetapi belum menuju penggunaan sumber daya. Kegiatan ini melibatkan tim disebut dengan tim inti. Pada fase ini, pemsahaan hams mampu menjelaskan visi produk. Penulisan visi produk hams memakai bahasa yang memiliki makna umum. Untuk memberikan detail jelas suatu visi, maka tim inti hams mampu membuat sebuah pernyataan misi, asumsi, dan
batasan.
1. Pemyataan Misi
Pemyataan misi mencakup:
a. Uraian produk ringkas yang mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.
b. Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya, dan kualitas.
c. Pangsa pasar, yakni mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.
2. Asumsi dan batasan
Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis produk menjadi lebih terarah. Berikut adalah pemasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan.
a. Manufaktur
Mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional manufaktur.
b. Pelayanan
Pelayanan pelanggan sangat menentukan keberhasilan pemsahaan, sehingga pemsahaan perlu dan hams mampu menyusun strategi dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
c. Lingkungan
Sasaran apsek lingkungan menyatakan bahwa seluruh komponen akan dimanufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya sehingga tidak akan ada komponen yang sia-sia.
a. Merefleksikan Hasil dengan Proses
Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi adalah perkiraan kualitas produk.
Perkiraan tersebut harus melalui tes yang disebut `dengan reezlily check. Dengan adanya reality check, perusahaan biasa membandingkan kecocokan antara visi misi produk dengan kebutuhan pasar. Jika tidak sesuai, maka harus dilakukan perbaikan
E. INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAl
Produktivitas sebagai rasio keluaran (output) terhadap masukan (input) yang bertujuan untuk menilai kinerja proses produksi. Pengukuran keberhasilan dalam produksi massal meliputi hal-hal dibawah ini.
1. Produktivitas
Berikut adalah hal-hal yang terkait di dalam aspek produktifitas.
a. Perhitungan Produktivitas dalam Perusahaan
Produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara volume keluaran dengan volume masukan. Dengan kata lain, produktivitas diukur dari tingkat efisiensi produksi masukan, seperti tenaga kerja dan modal, yang mana produksi masukan tersebut digunakan untuk menghasilkan produksi keluaran. Produktivitas merupakan dasar dari persaingan dan pertumbuhan ekonomi. Saking pentingnya produktivitas, data statistik produktivitas digunakan untuk membandingkan kesuksesan perusahaan satu dengan yang lain. Produktiiitas merupakan elemen penting dalam membuat model kapasitas produksi suatu perusahaan. Produktivitas juga dapat digunakan untuk meramalkan pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan.
Terdapat bermacam-macam cara mengukur produktivitas, tergantung pada tujuan perhitungan dan data yang tersedia. Salah satu perhitungan produktivitas yang paling umum digunakan adalah menghitung produksi kotor pekerja selama l jam kerja. Perhitungan ini dapat menghitung seberapa eilsien penggunaan tenaga kerja
untuk menghasilkan produksi keluaran.
b. Dimensi Keberhasilan Produktivitas
Terdapat enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja, yaitu: sikap kerja, tingkat keterampilan, hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan, manajemen produktivitas, ellsiensi tenaga kerja dan kewiraswastaan. Berikut adalah penjelasan mengenai keenam dimensi tersebut.
1. Dimensi sikap kerja dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap melakukan inisiatif kerja.
2. Dimensi tingkat keterampilan dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator keterampilan pencapaian tugas, keterampilan melaksanakan program, dan keterampilan mengevaluasi pencapaian program.
3. Dimensi hubungan antara lingkungan kerja dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator- indikator hubungan kcrja dcngan pimpinan, hubungan kcrja dcngan antar-bagian, dan hubungan kcrja dcngan rckan sckcrja.
4. Dimensi manajemen produktivitas dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggung jawab pekerjaan.
5. Dimensi efisiensi tenaga kerja dioperasionalkan mcnjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja.
6. Dimensi kewiraswastaan diopcrasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indicator-indikator kemampuan melihat potonsi daerah, kemampuan melihat potensi diri, dan kemampuan melihat potensi organisasi.
2. Kapasitas Produksi
Kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemerosesan (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditangani, ditcrima, disimpan, atau diproduksi olch sebuah fasilitas pada suatu pcriodc waktu tertentu. Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga memengambil sebagian besar dari biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada akan berlcbih. Oleh karena itu, dengan tujuan pencapaian tingkat utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi,
penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan.
a. Jenis-Jenis Kapasitas
Berikut adalah jenis-jenis kapasitas produksi.
1. Kapasitas Desain
Kapasitas desain adalah kapasitas yang bisa diperoleh oleh suatu desain produk jika desain produk tcrsebut dialokasikan kepada sumber daya yang cocok.
2. Kapasitas Efektif
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang dapat diperolch jika dihitung dari efektivitas desain dan sumber daya yang diperoleh.
3. Kapasitas pemanfaaatan
Kapasitas Pemanfaatan adalah kapasitas efektif dari produk yang sedang digunakan.
b. Mengelola Permintan
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan tersebut, dapat tcrjadi ketidak cocokan antara permintaan aktual dan kapasitas yang terscdia. Ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas melebihi permintaan. Berikut adalah kasus-kasus dan penyelesaian di dalam pengelolaan permintaan.
1. Jika permintaan melebihi kapasitas
Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. Walaupun demikian, karena fasilitas yang tidak mencukupi ini mengurangi keuntungan di bawah yang mungkin dapat dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas.
2. Jika kapasitas melebihi permintaan
Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan mungkin menginginkan untuk merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk.
3. Penyesuaian pada permintaan musiman
Sebuah pola permintaan musiman atau siklus pemintaan merupakan tantangan dalam pemenuhan kapasitas produksi.
F. PROSES PRODUKSI
. Adapun jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat-sifat baik fsik maupun kimia serta tidak ada jangka waktu antara saat produksi dengan saat dikonsumsi.
1. Pengertian Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode, dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kcgiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995). Proses juga diartikan sebagai cara, metodc ataupun Teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kcgiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa. Mcnu1‘utAhyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Melihat kcdua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kcbutuhan manusia.
2. Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Arus Produksi
Terdapat berbagai jenis proses produksi bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi yang dilihat dari aspek arus proses pengolahan bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (continous processes) dan proses produksi terputus-putus (intermettent processes). Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seprti ini:
1. Volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan
2. Kualitas produk yang diisyaratkan, dan
3. Peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
Tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibcdakan scbagai berikut (Yamit, 2002).
a. Proses Produksi yang Terputus-Putus (Intermitten Process)
Proses produksi yang terputus adalah kegiatan produksi yang dilakukan dengan alat multiguna. Dcngan menggunakan alat multiguna, kegiatan produksi dapat dilakukan secara Hcksibcl. Proses produksi terputus-putus dapat ditemui di dalam usaha bcrbasis pclayanan, misalnya usaha rcparasi komputcr. Dalam usaha penyedia jasa reparasi komputcr, pihak produsen melakukan proses produksi sesuai pesanan konsumen sehingga akan tercipta proses produksi yang berbeda-beda.
1. Karakteristik produksi yang terputus-putus
Sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus- putus (intermitten process/manufacturing) yaitu:
a. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil namun dengan banyak variasi (sesuai pesanan).
b. Penyusunan peralatan dilakukan berdasarkan fungsi peralatan tersebut.
c. Mesin-mesin yang dipakai biasanya bersifat multiguna, misalnya obeng untuk rnelakukan reparasi berbagai macam barang.
d. Oleh karena sifatnya yang multiguna, maka operator mesin memiliki pengaruh besar.
e. Proses produksi tidak akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan.
2. Kelemahan produksi terputus-putus
Kekurangan/kerugian proses produksi yang terputus-putus (intermitten manufacturing) yaitu:
a. Sulit untuk dilakukan penjadwalan proses produksi karena urutan pekerjaan yang banyak sekali di dalam memproduksi satu macam produk. Selain itu, dibutuhkan banyak system penjadwalan karena pasti akan terdapat perbedaan pesanan konsumen.
b. Oleh karena banyakanya proses penjadwalan proses produksi, maka pengawasan produksi (production control) dalam proscs produksi terputus-putus akan sangat sukar dilakukan.
c. Biaya tenaga kcrja dan biaya pcmindahan bahan sangat tinggi, karcna banyak dipergunakannya tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga yang ahli dalam pengerjaan produk tersebut.
3. Keuntungan dari produksi terputus-putus
Dibalik kelemahannya, ternyata produksi terputus menyimpan keuntungan yang cukup signiiikan.
Kebaikan/kelcbihan dari proses produksi yang terputus-putus (intermitten manufacturing) yaitu:
a. Mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk dengan variasi yang cukup besar.
Fleksibilitas ini diperolch terutama dari:
1. Sistem penyusunan peralatan (lay out) yang berbentuk prosess lay out.
2. Jenis/tipe mesin yang digunakan dalam proses yang bersifat umum (general purpose machines).
3. Sistem pemindahan bahan yang tidak menggunakan tenaga kerja mesin tctapi tcnaga manusia.
b. Olch karena mcsin-mcsin yang digunakan dalam proses bcrsifat umum (general purpose machines), maka biasanya dapat diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin—mesin, scbab harga mesin-mesin ini lebih murah daripada mesin yang khusus (special purpose machines).
c. Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan di suatu tempat/tingkat proses.
b. Proses Produksi yang Kontinu (Continous Process)
Produksi kontinu adalah suatu metodc proses produksi di mana proses berlangsung secara terus—menerus tanpa terhenti. Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dcngan skala produksi besar. Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus- menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (scmua keadaan konstan dan tidak berubah). Contoh dari proses produksi kontinu adalah produksi laptop yang dilakukan di perusahaan besar, seperti ASUS, ACER, dan lain-lain.
1. Kelemahan Proses Produksi Kontinu
Kekurangan/kerugian proses produksi yang terus-menerus (continuous manufacturing) yaitu:
a. Terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan produk yang diminta olch konsumen atau pelanggan. Jadi proses produksi sepexti ini khusus untuk mcnghasilkan produk-produk yang :
1. Permintaan (alemand)-nya besar dan stabil, seperti laptop
2. Style produknya tidak mudah berubah. Laptop tidak atau jarang mcngalami perubahan bentuk
b. Proses produksi mudah terhenti, karcna apabila terjadi kemacetan di suatu tempat/tingkat proses (di awal, di tengah, atau di belakang), maka kemungkinan seluruh proses produksi akan terhenti yang disebabkan adanya saling hubungan dan urut-urutan antara masing-masing tingkat proses.
c. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan, karena biasanya tingkat produksi (rate of production)nya tclah ditentukan dan bersifat permanen.
2. Kelebihan Proses Produksi Kontinu
Kebaikan/kelebihan proses produksi yang terus-menrus tcontinuous manufacturing) yaitu:
a. Dapat diperolch tingkat biaya produksi pet unit (unit production cost) yang rendah apabila:
1. Volumc yang dihasilkan cukup besar.
2. Terdapat standardisasi produk.
b. Dapat dikuranginya pemborosan-pemborosan dari pemakaian tenaga manusia, karena sistcm pemindahan bahan yang menggunakan tenaga mcsin/listrik.
c. Biaya tenaga kerja (labor cost)-nya rendah, karena jumlah tenaga kerjanya yang sedikit dan tidak memerlukan tenaga yang ahli (cukup yang setengah ahli) dalam pcngcrjaan produk yang dihasilkan.
d. Biaya pemindahan bahan di dalam pabrik juga lebih rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan mesin yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut digerakkan dengan tenaga mesin (mckanisasi).
3. Proses Produksi yang Berulang-ulang (Repetitive Process)
Produksi berulang-ulang atau repetitive production adalah kegiatan produksi yang mana produksi dilakukan secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang ditentukan. Contoh dari produksi berulang-ulang adalah produksi laptop jonis tertentu yang biasanya dilakukan pada rentang waktu beberapa bulan saja, untuk kemudian diganti dengan produksi laptop jenis lain.
4. Proses Produksi Campuran
Proses produksi campuran merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten process, continous process scma repetitive process. Proses produksi campuran adalah proses membuat barang yang berbcda-beda setiap hari. Proses
ini dilakukan untuk mengantisipasi permintaan dan untuk mencegah berhentinya barang di dalam gudang. Proses produksi campuran biasanya berupa partai kecil. Pemroduksi dengan
metodc preduksi campuran harus mcmiliki pengetahuan produksi bermacam-macam barang. Selain itu, mereka juga dituntut untuk cekatan, sehingga produksi akan dapat selesai
sesuai dengan jadwal pengiriman.
G. PENERAPAN PROSES PRODUKSI MASSAL PADA PRODUK PERANGKAT KERAS
. Namun, kali ini kita akan mengambil contoh diagram alir produksi massal pada produk chip computer.
1. Dari Pasir Mcnuju Batangan
Proses produksi massal chip komputer dimulai dari pengolahan silicon. Pertama-tama, silicon dibersihkan dari matcrial lain sehingga menghasilkan silicon murni. Kemurnian silicon akan berpcngaruh terhadap performa chip komputer tersebut.
Silikon murni lalu dipanaskan sampai mencair. Setelah itu, campur "benih" silicon dengan silicon yang sudah dicairkan. Percampuran tersebut akan menghasilkan lempengan silicon.
Setelah itu, lempengan silicon tersebut ditempelkan pada sebuah wafer. Wafer adalah bahan dasar dari komponen microsystem.
Wafer biasanya berbentuk lempengan tipis berbentuk lingkaran dengan garis di salah satu sisinya.
2. Pengolahan dari Barang Setengah Jadi Menuju Barang Jadi
Setelah menjadi lempengan, maka chip setengah jadi tersebut diolah dengan cara membuat sekat pada lapisan dasar chip dan implantasi ion pada chip untuk mengubah karakteristik elektrisnya.
Di antara langkah-langkah ini, area-area pada chip dibuat pola dengan gambar melalui proses fotolitegrafi.
Proses tersebut menghasilkan goresan-goresan. Goresan- goresan tersebut menjadi tanda bagian mana saja dalam chip yang bisa dibuang atau tidak.
Langkah terakhir pada proses manufaktur chip adalah pemberian lembar perlindungan ada seluruh wafer. Pemeriksaan awal pada wafer dilakukan untuk mengetahui fungsi pada chip.
Setelah mengetahui mana chip yang bagus mana yang tidak, maka chip kemudian dipotong dari wafer menggunakan pisau khusus.
Selasa, 11 Juni 2019
GAMBAR KERJA PROTOTYPE
GAMBAR KERJA PROTOTYPE
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menetapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Komputer dan Jaringan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pernbuatan prototype produk
barang/jasa
4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
APERSEPSI
Dalam bab ini, kita akan membahas tentang gambar kerja. Gambar kerja dapat berfungsi
sebagai tahap awal dalam mewujudkan prototype sebuah produk, yakni tahap ilustrasi. Tahap
ilustrasi mewujudkan ide menjadi sesuatu yang nyata, yaitu berupa gambar kerja. Oleh
karena gambar kerja adalah tahap penting dalam membangun prototype suatu produk, maka
mari kita mempelajari bab berikut dengan saksama!
AYO PAHAMI
A. PERANCANGAN GAMBAR KERJA DAN LEMBAR KERJA
Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang konsep perancangan (desain) dan gambar
kerja. Desain dan gambar kera merupakan 2 hal yang tak bias dipisahkan. Oleh karena
itu, kita harus mempelajarinya bersanma-sama.
1. Perancangan
Perancangan atau desain adalah kegiatan menciptakan rencana pembuatan suatu objek
dan sistem (seperti yang banyak ditemui di cetak biru arsitektur, gambar rekayasa,
proses bisnis, diagram sirkuit, dan lain-lain). Desain memiliki pengertian berbeda-
beda, tergantung pada bidang ilmunya. Dalam beberapa disiplin ilmu, kegiatan
membangun suatu objek secara langsung, seperti desain gratis, juga dianggap sebagai
kegiatan perancangan.
Perancangan memegang peranan penting dalam penciptaan suatu objek. Banyak aspek
yang menjadi faktor dalam mempertimbangkan sebuah rancangan, seperti aspek
keindahan, fungsi, ekonomis, dan social politik. Oleh karena banyaknya aspek-aspek
yang dijadikan pertimbangan, maka kegiatan perancangan biasanya dibarengi dengan
kegiatan penelitian, perenungan, pemodelan, dan perancangan kembali.
Jadi, kita bisa men an a bahwa perancangan merupakan suatu bentuk abstrak dari
benda nyata/fisik. Perancangan adalah kegiatan kreatif yang sarat dengan penemuan.
a. Perancangan sebagai Proses
Terdapat perbedaan pendapat yang berkaitan dengan proses yang dialami oleh
perancang dalam membuat suatu perancangan. Kees Dorst dan Judith Dijkhuis
yang merupakan perancang menganggap bahwa "terdapat berbagai macam cara
dalam mendeskripsikan proses perancangan". Namun, Kees Dorst dan Judith
Dijlkus merangkum perbedaan-perbedaan cara tersebut menjadi 2 model, yakni
Model Rasional dan Model Aksi-Sentris.
Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.
2. Gambar Kerja
Berikut mempakan pengertian gambar kerja menurut para ahli:
a. Gambar kerja adalah suatu teknik penggambaran yang digunakan untuk
menjelaskan secara gamblang persyaratan item yang direkayasa,aktifitas
menggambar mesin menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai
bahasa atau media untuk menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para
insinyur yang mendesain suatu produk kepada para pekerja yang akan
membuatnya.
b. Gambar kerja adalah komunikasi utama antara si pembuat gambar atau ide dengan
si pelaksana di lapangan, dan gambar harus dipahami oleh kedua belah pihak.
c. Gambar teknik adalah gambar yang menitikberatkan pada penyampaian maksud
dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan symbol-
simbol yang dapat diterima secara internasional.
Simbol tersebut sudah dirangkumkan dalam sebuah standar yang dapat diterima di
seluruh dunia, yaitu standar ISO. Selain itu ada juga standar lain yang dikeluarkan
oleh suatu negara.
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan gambar kerja adalah suatu bahasa
yang digunakan oleh designer kepada si pelaksana dilapangan, dengan menggunakan
standar-standar intemasional dan harus dipahami oleh kedua belah pihak.
a. Fungsi Gambar Kerja
Gambar kerja memiliki fungsi di dalam bidang teknik. Gambar kerja merupakan
bahasa teknik dan pola penyampaian infonnasi,
Fungsi-fungsi gambar dapat digelengkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Penyampaian Informasi
Gambar berfungsi sebagai bentuk visual awal dari proses perancangan.
Dengan adanya gambar kerja, perancang dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan rancangan yang dibuatnya
2. Perwujudan pemikiran dalam penyiapan informasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran diwujudkan
dalam bentuk gambar, yang nantinya gambar tersebut dianalisa lalu dievaluasi.
Proses ini diulang-ulang
sehingga dapat dihasilkan gambar-gambar yang sempuma.
b. Alat-Alat dalam Gambar Kerja
Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan gambar kerja antara lain: kertas
gambar, pensil, mistar dan pcnggaris segitiga, jangka, rapidograph (dapat pula
drawing pen), mistar sablon, mal, busur derajat, dan meja gambar.
1. Kertas Gambar
Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas
padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas
manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya
untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan tinta.
Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya
untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari
pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan
(rcproduksi).
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah A0 (baca A nol) mempunyai luas 1
m2. Apabila kertas A0 dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan
ukuran kertas yang lebih kecil yaitu Al. Arti Al adalah kertas A0 yang dibagi
satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas Al dibagi menjadi dua sama besar
menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 mcnjadi
kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5
2. Pensil Gambar
Kita memerlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik
kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil
dicantumkan pada salah satu ujungnya.
3. Mistar Gambar Pcnggaris Segitiga (Scgitiga Set)
Mistar gambar mempunyai dua bagian, yaitu bagian mistar yang panjang
disebut daun mistar, dan bagian mistar yang pendek disebut kepala mistar.
Sudut antara bagian daun dan bagian kcpala mistar sebesar 90° (siku-siku).
Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mcmpunyai salah satu
sudut 90° (siku-siku). Sepasang penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua
buah penggaris segitiga siku-siku, yang satu bersudut 45°- 45° dan yang
lainnya bersudut 60-30°.
Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis skala ukuran. Salah
satu sisi siku-sikunya berskala ukuran milimeter dan pada sisi siku-siku yang
lain berskala ukuran inchi. Dengan demikian di samping dapat digunakan
untuk menarik garis, penggaris segitiga dapat berfungsi scbagai mistar ukur.
Tctapi untuk menghasilkan pengukuran yang baik dianjurkan mcnggunakan
mistar ukur.
4. Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran.
Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang
sederhana paling sedikit harus berisi sebuah jangka besar, sebuah alat
penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka
pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen). Untuk keperluan meninta bentuk
lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi
untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Disamping
kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka
yang lengkap.
5. Rapidograph
Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang
biasanya terletak dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis karena
tinta dapat menetes keluar dan untuk membuat garis dengan ketebalan yang
dikehendaki harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refil atau dapat diisi
ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu rapido perlu dilengkapi dengan
tinta gambar yang biasanya banyak dijual di toko.
6. Sablon
Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat tulisan digunakan sablon
atau mal huruf dan angka, sedangkan untuk membuat gambar lambang-
lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal bcntuk. Adapun untuk
mcnggambar macam-macam garis lengkung (kurva) misalnya clips, parabola,
dan hiperbola digunakan mal kurva.
7. Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya
busur derajat ini mcmpunyai garis-garis pcmbagi 0° sampai dengan 180°
8. Meja Gambar
Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan gambar dan standar (rangka
panyangga). Standar atau rangka panyangga dapat diatur kamiringannya
sesuai dangan kemiringan yang dikehendaki oleh juru gambar.
Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linda, kayu lapis (plywood) atau
hardboard. Syarat-syarat papan gambar adalah harus mempunyai permukaan
rata dan tapi yang lunas, tidak melengkung, dan sambungan papannya harus
rapat. Papan gambar yang sederhana dapat diletakkan di atas maja gambar
biasa.
B. PENYAJIAN LEMBAR KERJA PROTOTYPE PRODUK HARDWARE
Salah satu langkah panting dalam prosas pambuatan prototypa adalah dengan
membangun gambar kerja. Nantinya, gambar kerja ini akan manjadi acuan visual kita
dalam membuat prototypa. Membangun gambar kerja merupakan kegiatan yang penuh
dangan kreativitas.
Lalu, bagaimanakah bentuk gambar karja yang saharusnya? Partama-tama, bentuk
gambar kerja harus tergantung dari ide yang kamu miliki. Yang kedua, bantuk gambar
kerja harus sesuai dangan anggaran dan dana yang kamu miliki. Usahakan agar membuat
gambar kerja dengan material yang paling murah. Yang terpenting adalah bahwa gambar
kerja tersebut dapat menjadi prototype yang efektif
1. Kriteria Gambar Karja Prototype
Lalu, hal-hal apa saja yang menjadi parsyaratan dalam membangun gambar kerja
prototype? Berikut penjelasannya.
a. Cepat
Gambar kerja prototype hams dibuat dengan cepat.
b. Murah
Gambar kerja prototype harus dibuat dari biaya semurah mungkin.
Biaya yang besar harus dikonsentrasikan pada aspek eksplorasi konsep.
c. Dapat Dibuang
Sebuah gambar kerja hams bisa dibuang. Jadi, jangan membuat lembar kerja dari
bahan yang tak dapat dibuang.
d. Resolusi Rendah
Gambar kerja suatu prototype harus disajikan dalam resolusi rendah karena
gambar kerja merupakan rancangan sederhana suatu prototype.
e. Ambigu
Gambar kerja prototype memang sengaja dibuat ambigu sehingga dapat
diinterpretasikan pada segala sisi. Hal ini ditujukan agar peluang penyempurnaan
bisa tetap terbuka.
f. Bersifat Menyarankan, Bukan Menetupkan
Karena sifatnya yang ambigu, gambar kerja prototype harus bersifat menyarankan
supaya interpretasi atas prototype tetap terbuka.
2. Membuat Gambar Kerja Produk Hardware
Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat gambar kerja produk hardware, Di
sini, contoh yang diambil adalah motherboard. Motherboard, atau papan induk adalah
papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik saling terhubung seperti pada PC
atau Macintosh dan biasa disingkat dengan kata mobo. Sebelum membuat gambar
motherboard, kita akan terlebih dahulu memerhatikan sketsa gambar kerja dari
motherboard. Setelah itu, kita akan melihat penjelasan mengenai komponen
motherboard serta masing-masing gambarnya.
Penjelasan bagian-bagian pada gambar kerja motherboard di atas:
a. Soket Prosesor. Soket ini merupakan tempat di mana prosesor dipasang.
Jenis soket menentukan prosesor apa yang bisa dipasang pada soket tersebut. Jadi
soket tertentu hanya bisa dipasang prosesor tertentu saja.
b. Slot Memori. Slot ini digunakan untuk memasang memori utama
Computer Jenis slot memori juga berbeda-beda, tergantung system yang
digunakannya.
c. Northbridge, merupakan sebutan bagi komponen utama yang mengatur lalu lintas
data antara prosesor dengan sistem memori dan saluran utama motherboard.
d. Southbridge, sebutan untuk komponen pembantu northbridge yang
menghubungkan northbridge dengan komponen atau periferal lainnya.
e. Slot PCI Express x16, merupakan slot khusus yang bisa dipasangi kartu VGA
generasi terbaru.
f. Slot PCI Express xl, merupakan slot untuk memasang periferal (kartu atau card)
lainnya selain kartu VGA.
g. Slot AGP, merupakan slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum
adanya slot PCI Express.
h. Slot PCI, merupakan slot umum yang biasa digunakan untuk memasang kartu atau
card dengan kecepatan di bawah slot AGP dan PCI Express.
i. BIOS (Basic Input-Ouput System). Merupakan program kecil yang dimasukkan ke
dalam IC ROM atau Flash yang digunakan untuk menyimpan kontigurasi dari
sebuah motherboard.
j. Baterai CMOS, baterai khusus untuk memberikan daya pada BIOS.
k. Port SATA, merupakan antarmuka untuk media penyimpanan generasi terbaru.
Port SATA bisa digunakan untuk menghubungkan Hard Disk dengan sistem
komputer.
l. Port IDE, merupakan antarmuka media penyimpanan sebelum generasi SATA.
m. Port Floppy Disk, digunakan untuk menghubungkan mediaremovable atau media
penyimpanan yang bisa dicopot yaitu Disket atau Floppy Disk.
n. Port Power, yaitu port untuk memberikan daya kepada sistem komputer.
o. Back Panel, merupakan kumpulan port yang biasanya diletakkan di belakang
casing atau wadah komputer PC.
RANGKUMAN
1. Berikut adalah syarat dalam membuat gambar atau lembar kerja :
a. Cepat
b. Murah
c. Dapat dibuang
d. Resolusi rendah
e. Ambigu
2. Biasanya, gambar kerja dalam hubungannya dengan bisnis retail berkaitan dengan
pembuatan proposal usaha.
3. Perancangan atau desain adalah kegiatan menciptakan rencana pembuatan suatu objek
dan sistem (seperti yang banyak ditemui di cetak biru arsitektur gambar rekayasa,
proses bisnis, diagram sirkuit, dan lain-lain).
UJI KOMPETENSI 6
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum adanya slot PCI Express
disebut dengan ....
a. Slot PCI Express xl
b. Slot AGP
c. Slot PCI
d. BIOS (Basic Input-Ouput System)
e. Baterai CMOS
2. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Berikut
merupakan delfnisi perancangan menurut ....
a. Sardi
b. Terry George
c. Hamzah Uno
d. Selo Soemardjan
e. Koentjoroningrat
3. Herbert A Simon mengembangkan sebuah model yang disebut dengan model ....
a. rasional
b. aksi-sentris
c. hasil-sentris
d. evaluasi
e. evolusi
4. Penjelasan mengenai tujuan suatu rancangan biasanya dijelaskan dalam ,...
a. pengarahan
b. konseptualisasi
c. penggambaran
d. presentasi
e. pemecahan masalah
5. Model rancangan yang menekankan pada kebebasan perancangnya adalah model ....
a. rasional
b. aksi-sentris
c. hasil-sentris
d. evaluasi
e. evolusi
6. Terdapat......jenis perancangan dalam suatu produk.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
7. Yang berperan sebagai humas dalam perancangan suatu produk adalah ....
a. perancang visual
b. perancang audio
c. perancang produ
d. perancang antar mua
e. perancang manajemen
8. Berikut yang bukan tujuan gambar kerja adalah ....
a. Penyampaian informasi
b. Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan
c. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi
d. Pewujudan pemikiran abstrak
e. Perwujudan aspek kesenian
9. Alat penggambar lingkaran disebut dengan ....
a. pensil
b. penggaris
c. mistar
d. ballpoint
e. meja gambar
10. Yang bukan merupakan syarat membuat gambar kerja prototype adalah ....
a. rnurah
b. dapat dibuang
c. ambigu
d. bersifat menyarankan
e. detail
11. Pak Hamo membuat sketsa motherboard komputer di bahan yang tak dapat didaur
ulang, yakni bahan plastik. Hal ini menyalahi kriteria gambar kerja prototype, yaitu
a. Cepat
b. Murah
c. Dapat dibuang
d. ResolusiRendah
e. Ambigu
12. Santi ingin membuat proyeksi tata letak gambar kerja motherboard dengan
kemiringan sudut 60°. Maka dia harus memakai alat ....
a. Rapido
b. Marker
c. Busur
d. Meja Kerja
e. Meja Tulis
13. Alat pembuat gambar lingkaran disebut dengan ....
a. Jangka
b. Penggaris
c. Pena
d. Tinta
e. Rapidograf
14. Sandi ingin membuat produk hardware berupa monitor. Oleh Sandi, produk monitor
tersebut harus dapat menonjolkan daya tarik bagi penggunanya, baik dari segi
antarmuka ataupun fiturnya. Maka, jenis rancangan yang harus dia buat adalah ....
a. Rancangan Produk
b. Rancangan Visual
c. Rancangan Keuntungan
d. Rancangan Praktis
e. Rancangan Pragmatis
15. Perhatikan penjelasan berikut ini.
a. Teknik penggambaran yang digunakan untuk menjelaskan secara gamblang
persyaratan item yang direkayasa.
b. Komunikasi utama antara si pembuat gambar atau ide dengan sipelaksana di
lapangan.
c. Gambar yang menitikberatkan pada penyampaian maksud dari pembuat gambar
secara obyektif.
d. Gambar yang menarik perhatian.
e. Gambar mentah yang belum diolah.
Yang bukan merupakan definisi gambar kerja berdasarkan penjelasan di atas adalah....
a. a,b,c
b. a dan c
c. a, c, d
d. d dan e
e. a dan e
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gambar kerja menurut Suratman!
2. Sebutkan 3 persyaratan gambar model prototype!
3. Apa ukuran pokok dari kertas gambar?
4. Sebutkan fungsi gambar kerja!
5. Apa saja kemampuan yang hams dimiliki oleh perancang visual?
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menetapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Komputer dan Jaringan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pernbuatan prototype produk
barang/jasa
4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
APERSEPSI
Dalam bab ini, kita akan membahas tentang gambar kerja. Gambar kerja dapat berfungsi
sebagai tahap awal dalam mewujudkan prototype sebuah produk, yakni tahap ilustrasi. Tahap
ilustrasi mewujudkan ide menjadi sesuatu yang nyata, yaitu berupa gambar kerja. Oleh
karena gambar kerja adalah tahap penting dalam membangun prototype suatu produk, maka
mari kita mempelajari bab berikut dengan saksama!
AYO PAHAMI
A. PERANCANGAN GAMBAR KERJA DAN LEMBAR KERJA
Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang konsep perancangan (desain) dan gambar
kerja. Desain dan gambar kera merupakan 2 hal yang tak bias dipisahkan. Oleh karena
itu, kita harus mempelajarinya bersanma-sama.
1. Perancangan
Perancangan atau desain adalah kegiatan menciptakan rencana pembuatan suatu objek
dan sistem (seperti yang banyak ditemui di cetak biru arsitektur, gambar rekayasa,
proses bisnis, diagram sirkuit, dan lain-lain). Desain memiliki pengertian berbeda-
beda, tergantung pada bidang ilmunya. Dalam beberapa disiplin ilmu, kegiatan
membangun suatu objek secara langsung, seperti desain gratis, juga dianggap sebagai
kegiatan perancangan.
Perancangan memegang peranan penting dalam penciptaan suatu objek. Banyak aspek
yang menjadi faktor dalam mempertimbangkan sebuah rancangan, seperti aspek
keindahan, fungsi, ekonomis, dan social politik. Oleh karena banyaknya aspek-aspek
yang dijadikan pertimbangan, maka kegiatan perancangan biasanya dibarengi dengan
kegiatan penelitian, perenungan, pemodelan, dan perancangan kembali.
Jadi, kita bisa men an a bahwa perancangan merupakan suatu bentuk abstrak dari
benda nyata/fisik. Perancangan adalah kegiatan kreatif yang sarat dengan penemuan.
a. Perancangan sebagai Proses
Terdapat perbedaan pendapat yang berkaitan dengan proses yang dialami oleh
perancang dalam membuat suatu perancangan. Kees Dorst dan Judith Dijkhuis
yang merupakan perancang menganggap bahwa "terdapat berbagai macam cara
dalam mendeskripsikan proses perancangan". Namun, Kees Dorst dan Judith
Dijlkus merangkum perbedaan-perbedaan cara tersebut menjadi 2 model, yakni
Model Rasional dan Model Aksi-Sentris.
Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut
merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional.
Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah
rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada
rencana yang saklek).
c. Tidak ada tahapan-tahapan tertentu yang wajib dipatuhi oleh perancang
karena analisa, perancangan dan implementasi saling berkaitan satu sama
lain.
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.
2. Gambar Kerja
Berikut mempakan pengertian gambar kerja menurut para ahli:
a. Gambar kerja adalah suatu teknik penggambaran yang digunakan untuk
menjelaskan secara gamblang persyaratan item yang direkayasa,aktifitas
menggambar mesin menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai
bahasa atau media untuk menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para
insinyur yang mendesain suatu produk kepada para pekerja yang akan
membuatnya.
b. Gambar kerja adalah komunikasi utama antara si pembuat gambar atau ide dengan
si pelaksana di lapangan, dan gambar harus dipahami oleh kedua belah pihak.
c. Gambar teknik adalah gambar yang menitikberatkan pada penyampaian maksud
dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan symbol-
simbol yang dapat diterima secara internasional.
Simbol tersebut sudah dirangkumkan dalam sebuah standar yang dapat diterima di
seluruh dunia, yaitu standar ISO. Selain itu ada juga standar lain yang dikeluarkan
oleh suatu negara.
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan gambar kerja adalah suatu bahasa
yang digunakan oleh designer kepada si pelaksana dilapangan, dengan menggunakan
standar-standar intemasional dan harus dipahami oleh kedua belah pihak.
a. Fungsi Gambar Kerja
Gambar kerja memiliki fungsi di dalam bidang teknik. Gambar kerja merupakan
bahasa teknik dan pola penyampaian infonnasi,
Fungsi-fungsi gambar dapat digelengkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Penyampaian Informasi
Gambar berfungsi sebagai bentuk visual awal dari proses perancangan.
Dengan adanya gambar kerja, perancang dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan rancangan yang dibuatnya
2. Perwujudan pemikiran dalam penyiapan informasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran diwujudkan
dalam bentuk gambar, yang nantinya gambar tersebut dianalisa lalu dievaluasi.
Proses ini diulang-ulang
sehingga dapat dihasilkan gambar-gambar yang sempuma.
b. Alat-Alat dalam Gambar Kerja
Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan gambar kerja antara lain: kertas
gambar, pensil, mistar dan pcnggaris segitiga, jangka, rapidograph (dapat pula
drawing pen), mistar sablon, mal, busur derajat, dan meja gambar.
1. Kertas Gambar
Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas
padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas
manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya
untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan tinta.
Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya
untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari
pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan
(rcproduksi).
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah A0 (baca A nol) mempunyai luas 1
m2. Apabila kertas A0 dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan
ukuran kertas yang lebih kecil yaitu Al. Arti Al adalah kertas A0 yang dibagi
satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas Al dibagi menjadi dua sama besar
menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 mcnjadi
kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5
2. Pensil Gambar
Kita memerlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik
kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil
dicantumkan pada salah satu ujungnya.
3. Mistar Gambar Pcnggaris Segitiga (Scgitiga Set)
Mistar gambar mempunyai dua bagian, yaitu bagian mistar yang panjang
disebut daun mistar, dan bagian mistar yang pendek disebut kepala mistar.
Sudut antara bagian daun dan bagian kcpala mistar sebesar 90° (siku-siku).
Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mcmpunyai salah satu
sudut 90° (siku-siku). Sepasang penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua
buah penggaris segitiga siku-siku, yang satu bersudut 45°- 45° dan yang
lainnya bersudut 60-30°.
Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis skala ukuran. Salah
satu sisi siku-sikunya berskala ukuran milimeter dan pada sisi siku-siku yang
lain berskala ukuran inchi. Dengan demikian di samping dapat digunakan
untuk menarik garis, penggaris segitiga dapat berfungsi scbagai mistar ukur.
Tctapi untuk menghasilkan pengukuran yang baik dianjurkan mcnggunakan
mistar ukur.
4. Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran.
Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang
sederhana paling sedikit harus berisi sebuah jangka besar, sebuah alat
penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka
pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen). Untuk keperluan meninta bentuk
lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi
untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Disamping
kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka
yang lengkap.
5. Rapidograph
Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang
biasanya terletak dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis karena
tinta dapat menetes keluar dan untuk membuat garis dengan ketebalan yang
dikehendaki harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refil atau dapat diisi
ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu rapido perlu dilengkapi dengan
tinta gambar yang biasanya banyak dijual di toko.
6. Sablon
Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat tulisan digunakan sablon
atau mal huruf dan angka, sedangkan untuk membuat gambar lambang-
lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal bcntuk. Adapun untuk
mcnggambar macam-macam garis lengkung (kurva) misalnya clips, parabola,
dan hiperbola digunakan mal kurva.
7. Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya
busur derajat ini mcmpunyai garis-garis pcmbagi 0° sampai dengan 180°
8. Meja Gambar
Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan gambar dan standar (rangka
panyangga). Standar atau rangka panyangga dapat diatur kamiringannya
sesuai dangan kemiringan yang dikehendaki oleh juru gambar.
Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linda, kayu lapis (plywood) atau
hardboard. Syarat-syarat papan gambar adalah harus mempunyai permukaan
rata dan tapi yang lunas, tidak melengkung, dan sambungan papannya harus
rapat. Papan gambar yang sederhana dapat diletakkan di atas maja gambar
biasa.
B. PENYAJIAN LEMBAR KERJA PROTOTYPE PRODUK HARDWARE
Salah satu langkah panting dalam prosas pambuatan prototypa adalah dengan
membangun gambar kerja. Nantinya, gambar kerja ini akan manjadi acuan visual kita
dalam membuat prototypa. Membangun gambar kerja merupakan kegiatan yang penuh
dangan kreativitas.
Lalu, bagaimanakah bentuk gambar karja yang saharusnya? Partama-tama, bentuk
gambar kerja harus tergantung dari ide yang kamu miliki. Yang kedua, bantuk gambar
kerja harus sesuai dangan anggaran dan dana yang kamu miliki. Usahakan agar membuat
gambar kerja dengan material yang paling murah. Yang terpenting adalah bahwa gambar
kerja tersebut dapat menjadi prototype yang efektif
1. Kriteria Gambar Karja Prototype
Lalu, hal-hal apa saja yang menjadi parsyaratan dalam membangun gambar kerja
prototype? Berikut penjelasannya.
a. Cepat
Gambar kerja prototype hams dibuat dengan cepat.
b. Murah
Gambar kerja prototype harus dibuat dari biaya semurah mungkin.
Biaya yang besar harus dikonsentrasikan pada aspek eksplorasi konsep.
c. Dapat Dibuang
Sebuah gambar kerja hams bisa dibuang. Jadi, jangan membuat lembar kerja dari
bahan yang tak dapat dibuang.
d. Resolusi Rendah
Gambar kerja suatu prototype harus disajikan dalam resolusi rendah karena
gambar kerja merupakan rancangan sederhana suatu prototype.
e. Ambigu
Gambar kerja prototype memang sengaja dibuat ambigu sehingga dapat
diinterpretasikan pada segala sisi. Hal ini ditujukan agar peluang penyempurnaan
bisa tetap terbuka.
f. Bersifat Menyarankan, Bukan Menetupkan
Karena sifatnya yang ambigu, gambar kerja prototype harus bersifat menyarankan
supaya interpretasi atas prototype tetap terbuka.
2. Membuat Gambar Kerja Produk Hardware
Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat gambar kerja produk hardware, Di
sini, contoh yang diambil adalah motherboard. Motherboard, atau papan induk adalah
papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik saling terhubung seperti pada PC
atau Macintosh dan biasa disingkat dengan kata mobo. Sebelum membuat gambar
motherboard, kita akan terlebih dahulu memerhatikan sketsa gambar kerja dari
motherboard. Setelah itu, kita akan melihat penjelasan mengenai komponen
motherboard serta masing-masing gambarnya.
Penjelasan bagian-bagian pada gambar kerja motherboard di atas:
a. Soket Prosesor. Soket ini merupakan tempat di mana prosesor dipasang.
Jenis soket menentukan prosesor apa yang bisa dipasang pada soket tersebut. Jadi
soket tertentu hanya bisa dipasang prosesor tertentu saja.
b. Slot Memori. Slot ini digunakan untuk memasang memori utama
Computer Jenis slot memori juga berbeda-beda, tergantung system yang
digunakannya.
c. Northbridge, merupakan sebutan bagi komponen utama yang mengatur lalu lintas
data antara prosesor dengan sistem memori dan saluran utama motherboard.
d. Southbridge, sebutan untuk komponen pembantu northbridge yang
menghubungkan northbridge dengan komponen atau periferal lainnya.
e. Slot PCI Express x16, merupakan slot khusus yang bisa dipasangi kartu VGA
generasi terbaru.
f. Slot PCI Express xl, merupakan slot untuk memasang periferal (kartu atau card)
lainnya selain kartu VGA.
g. Slot AGP, merupakan slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum
adanya slot PCI Express.
h. Slot PCI, merupakan slot umum yang biasa digunakan untuk memasang kartu atau
card dengan kecepatan di bawah slot AGP dan PCI Express.
i. BIOS (Basic Input-Ouput System). Merupakan program kecil yang dimasukkan ke
dalam IC ROM atau Flash yang digunakan untuk menyimpan kontigurasi dari
sebuah motherboard.
j. Baterai CMOS, baterai khusus untuk memberikan daya pada BIOS.
k. Port SATA, merupakan antarmuka untuk media penyimpanan generasi terbaru.
Port SATA bisa digunakan untuk menghubungkan Hard Disk dengan sistem
komputer.
l. Port IDE, merupakan antarmuka media penyimpanan sebelum generasi SATA.
m. Port Floppy Disk, digunakan untuk menghubungkan mediaremovable atau media
penyimpanan yang bisa dicopot yaitu Disket atau Floppy Disk.
n. Port Power, yaitu port untuk memberikan daya kepada sistem komputer.
o. Back Panel, merupakan kumpulan port yang biasanya diletakkan di belakang
casing atau wadah komputer PC.
RANGKUMAN
1. Berikut adalah syarat dalam membuat gambar atau lembar kerja :
a. Cepat
b. Murah
c. Dapat dibuang
d. Resolusi rendah
e. Ambigu
2. Biasanya, gambar kerja dalam hubungannya dengan bisnis retail berkaitan dengan
pembuatan proposal usaha.
3. Perancangan atau desain adalah kegiatan menciptakan rencana pembuatan suatu objek
dan sistem (seperti yang banyak ditemui di cetak biru arsitektur gambar rekayasa,
proses bisnis, diagram sirkuit, dan lain-lain).
UJI KOMPETENSI 6
A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum adanya slot PCI Express
disebut dengan ....
a. Slot PCI Express xl
b. Slot AGP
c. Slot PCI
d. BIOS (Basic Input-Ouput System)
e. Baterai CMOS
2. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Berikut
merupakan delfnisi perancangan menurut ....
a. Sardi
b. Terry George
c. Hamzah Uno
d. Selo Soemardjan
e. Koentjoroningrat
3. Herbert A Simon mengembangkan sebuah model yang disebut dengan model ....
a. rasional
b. aksi-sentris
c. hasil-sentris
d. evaluasi
e. evolusi
4. Penjelasan mengenai tujuan suatu rancangan biasanya dijelaskan dalam ,...
a. pengarahan
b. konseptualisasi
c. penggambaran
d. presentasi
e. pemecahan masalah
5. Model rancangan yang menekankan pada kebebasan perancangnya adalah model ....
a. rasional
b. aksi-sentris
c. hasil-sentris
d. evaluasi
e. evolusi
6. Terdapat......jenis perancangan dalam suatu produk.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
7. Yang berperan sebagai humas dalam perancangan suatu produk adalah ....
a. perancang visual
b. perancang audio
c. perancang produ
d. perancang antar mua
e. perancang manajemen
8. Berikut yang bukan tujuan gambar kerja adalah ....
a. Penyampaian informasi
b. Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan
c. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi
d. Pewujudan pemikiran abstrak
e. Perwujudan aspek kesenian
9. Alat penggambar lingkaran disebut dengan ....
a. pensil
b. penggaris
c. mistar
d. ballpoint
e. meja gambar
10. Yang bukan merupakan syarat membuat gambar kerja prototype adalah ....
a. rnurah
b. dapat dibuang
c. ambigu
d. bersifat menyarankan
e. detail
11. Pak Hamo membuat sketsa motherboard komputer di bahan yang tak dapat didaur
ulang, yakni bahan plastik. Hal ini menyalahi kriteria gambar kerja prototype, yaitu
a. Cepat
b. Murah
c. Dapat dibuang
d. ResolusiRendah
e. Ambigu
12. Santi ingin membuat proyeksi tata letak gambar kerja motherboard dengan
kemiringan sudut 60°. Maka dia harus memakai alat ....
a. Rapido
b. Marker
c. Busur
d. Meja Kerja
e. Meja Tulis
13. Alat pembuat gambar lingkaran disebut dengan ....
a. Jangka
b. Penggaris
c. Pena
d. Tinta
e. Rapidograf
14. Sandi ingin membuat produk hardware berupa monitor. Oleh Sandi, produk monitor
tersebut harus dapat menonjolkan daya tarik bagi penggunanya, baik dari segi
antarmuka ataupun fiturnya. Maka, jenis rancangan yang harus dia buat adalah ....
a. Rancangan Produk
b. Rancangan Visual
c. Rancangan Keuntungan
d. Rancangan Praktis
e. Rancangan Pragmatis
15. Perhatikan penjelasan berikut ini.
a. Teknik penggambaran yang digunakan untuk menjelaskan secara gamblang
persyaratan item yang direkayasa.
b. Komunikasi utama antara si pembuat gambar atau ide dengan sipelaksana di
lapangan.
c. Gambar yang menitikberatkan pada penyampaian maksud dari pembuat gambar
secara obyektif.
d. Gambar yang menarik perhatian.
e. Gambar mentah yang belum diolah.
Yang bukan merupakan definisi gambar kerja berdasarkan penjelasan di atas adalah....
a. a,b,c
b. a dan c
c. a, c, d
d. d dan e
e. a dan e
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gambar kerja menurut Suratman!
2. Sebutkan 3 persyaratan gambar model prototype!
3. Apa ukuran pokok dari kertas gambar?
4. Sebutkan fungsi gambar kerja!
5. Apa saja kemampuan yang hams dimiliki oleh perancang visual?
Langganan:
Postingan (Atom)
BAB 4 PEMASARAN PRODUK PERANGKAT KERAS
A.HAKIKAT PEMASARAN Pemasaran adalah sistem pertukaran . 1.aspek aspek yang dikenal dalam pemasaran orientasi dasar pemasaran terletak pa...
-
PROTOTYPE PADA BISNIS PERANGKAT KERAS PROTOTYPE PADA BISNIS PERANGKAT KERAS KOMPETENSI INTI 3. Memahami, menetapkan, menganalisis, dan m...
-
PROSES PROTOTYPING KOMPETENSI INTI 3. Memahami, menetapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual, konseptual, ope...